Jakarta - Eks KaBIN Hendropriyono melihat teroris semakin kalap dan brutal. Ia menyarankan pemerintah mencari solusi konkret bersama rakyat.
"Teroris makin kalap dan brutal, siskamling salah satu jawabannya, siaga I teritorial TNI, untuk bantu Polri. Rakyat di RT-RT galakkan siskamling (sistem keamanan lingkungan). Kemudian revitalisasikan hansip, wanra, dan hanra, serta mitra babinsa yang ada. Laksanakan operasi teritorial TNI dalam sistem Hankamrata," kata Hendropriyono dalam perbincangan dengan wartawan, Rabu (16/5/2018).
"Seperti yang pernah kita lakukan di Majalaya pada tahun 1962 terhadap Kartosuwiryo cs, Lampung pada 1989 terhadap Warsidi cs, dan Kalbar pada tahun 1973 terhadap Said Ahmad Sofian Al-Baraqbah," ungkap Hendro.
Hendro mendorong komponen-komponen rakyat bereaksi untuk membela diri. Tak perlu menunggu revisi UU Terorisme yang masih berkutat dengan definisi terorisme.
"Definisi teror menurut rakyat saja, yaitu jika sasarannya rakyat yang tidak tahu apa-apa, itu adalah teror. Pelakunya adalah teroris, apa pun motivasinya," jelasnya.
"Tidak usah menunggu-nunggu para elite yang sedang berdebat, para ketua RT saja segera ketemu untuk berkoordinasi. Buat rencana kilat di lapangan. Kemudian bergerak, maju... rakyat pasti menang! RT, RW mari bergerak koordinasi sambil lurah sambil bergerak, bersama Polri, bersama TNI," imbuhnya.
Ia mengajak masyarakat bersatu padu melawan terorisme. "Garu kampung halaman kalian masing-masing, garu! Mereka pasti akan berloncatan kabur. Kejar secara estafet sampai dapat! Begitulah yang pernah kita kerjakan. Begitulah sejarah pernah menulis bagaimana kita menghadapi teror dan terorisme. Semoga Allah SWT meridhoi bangsa Indonesia," pungkasnya.
(van/rvk)
No comments:
Post a Comment