Jakarta – Pengamat Politik, Hukum dan Keamanan, Rr
Dewinta Pringgodani SH, MH berupaya memberikan pandangan cerdas kepada
masyarakat melalui tulisannya yang menyatakan bahwa Gerakan
#2019GantiPresiden dapat memicu perpecahan. Dewinta menyampaikan bahwa
hal semacam itu merupakan cerminan gerakan politik jalanan yang
disinyalir telah ditunggangi kepentingan politik tertentu.
Gerakan #2019 ganti presiden yang dilakukan oleh Neno Warisman sangat
berisiko memicu perpecahan di kalangan anak bangsa. Gerakan ini tidak
bisa dilarang tapi mengganggu ketertiban umum karena disinyalir terdapat
kepentingan parpol tertentu yang takut bersaing di Pilpres 2019.
Tagar tersebut seharusnya digaungkan saat masa kampanye pada tahun
2019 mendatang, bukan di tahun 2018 karena melanggar Pemilu dan
menyalahi KUHP.
Begitupun Romli Atmasasmita menegaskan bahwa tagar #2019GantiPresiden
yang di keluarkan di 2018 ini adalah upaya mengajak makar terhadap
pemerintahan yang sah. Jika ada yang ingin mengganti pemerintahan saat
ini, sebaiknya gunakan saluran resmi seperti DPR atau menunggu Pilpres
2019.
Penolakan #2019GantiPresiden yang dibawakan oleh Neno Warisman
bukanlah bentuk persekusi namun merupakan aspirasi dan suara masyarakat
yang tidak menginginkan adanya perpecahan bangsa.
Sunday, August 26, 2018
New
Tulisan Tentang Gerakan #2019 Ganti Presiden Sangat Berisiko Memicu Perpecahan Di Kalangan Anak Bangsa
Pilpres 2019
Labels:
#2019GantiPresiden,
Anti Pancasila,
asian games,
ASIANGAMES2018,
Bank Indonesia,
Pemerintahan,
Pilpres 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment