JAKARTA – Tiga situs media oposisi yaitu bringislam, voaislam, dan eramuslim selalu mendiskreditkan pemerintah dalam setiap kebijakannya. Membawa nama Islam, bukan berita baik yang memberi kehangatan dan persatuan bangsa, malah berita soal fitnah dan kebencian selalu disebar.
Seperti saat pemerintah batal menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Tiga media ini justru membingkai berita mereka dengan angle keburukan pemerintah.
Sebagai contoh bringislam yang mengutip Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak. Ia mengaitkan pembatalan kenaikan BBM karena lapangan pekerjaan sedang sulit. Dahnil mengatakan klaim pemerintah selama ini tentang daya beli masyarakat adalah sebuah kebohongan.
Sementara itu, eramuslim menyebut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin bahwa penundaan kenaikan harga Premium sebagai tanda lemahnya koordinasi antara Menteri ESDM Ignasius Jonan dengan Presiden Jokowi, selaku atasannya di Kabinet Kerja. Mustahil Jonan mengungkap kenaikan harga Premium sebelum disetujui Jokowi. Selain itu, pembatalan kenaikan harga Premium kemarin juga memperlihatkan tak berjalannya komunikasi lintas kementerian atau lembaga, termasuk dengan BUMN.
Ujang menilai penundaan kenaikan harga Premium ini sangat kental muatan politis Jokowi untuk kepentingan Pilpres 2019. Menurutnya, akan ada dampak yang besar terhadap suara Jokowi dan pasangannya Ketua MUI Ma’ruf Amin, bila harga Premium benar-benar naik.
Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menyatakan terlalu terlihat jelas kepentingan politik dalam penundaan kenaikan harga Premium kemarin. Bahkan menduga ada kepentingan politik berbeda antara Jonan dengan Jokowi.
Pernyataan media tersebut soal produk BBM Pertamina sangat tidak berdasar. Pertamina sebagai BUMN tidak akan kehilangan eksistensi sebab kepercayaan masyarakat thdp Pertamina sangat tinggi, selain itu ada peran Pemerintah yang mengontrol harga BBM untuk menjaga daya beli masyarakat.
Pertamina sebagai perusahaan pemerintah tentu sudah menyiapkan strategi prioritas guna menjaga eksistensi dan kinerja kedepannya. Kenaikan harga BBM non subsidi juga dapat dimaklumi masyarakat karena instabilitas ekonomi global dan minimnya pasokan minyak dunia. Sementara itu Pemerintah akan memperbaiki koordinasi antar lembaga terkait harga BBM.
Sumber :http://stopfitnah.com/tak-pernah-berpikir-positif-tiga-media-oposisi-ini-provokator-ulung-sebar-fitnah-soal-bbm/
No comments:
Post a Comment