Jakarta, Kasakusuk – Menteri Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan Djalil mengungkapkan bahwa selama program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), pihaknya sudah membagikan sekitar 11,4 juta sertifikat tanah kepada masyarakat, dengan rincian tahun 2015 sebanyak 967.490 sertifikat, 2016 sebanyak 1.168.095 sertifikat, 2017 sebanyak 5,4 juta sertifikat dan hingga September 2018 sebanyak 3,96 juta sertifikat.
Sebenarnya capaian tahun lalu itu 5,4 juta kemudian yang dibagikan sama presiden 10%, sisanya dibagikan oleh Kementerian ATR dan Kepala BPN daerah,” katanya dalam acara 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (24/10/2018).
Presiden Joko Widodo sangat meyakini jika seluruh rakyat Indonesia sudah memiliki sertifikat tanah yang sah dan sesuai aturan dan hukum yang berlaku, maka dimasa depan, tidak akan terjadi lagi masalah sengketa tanah karena status dokumen kepemilikan yang tidak jelas. Untuk itu digerakkanlah kembali program pemerintah yang sudah dicanangkan sejak tahun 1981 yang kita kenal dengan nama Proyek Operasi Nasional Agraria atau disingkat PRONA.
Untuk tahun ini Kementerian ATR mengejar target 7,5 juta sertifikat tanah melalui program PTSL. Kementerian ATR/BPN menganggarkan Rp 2,6 triliun tahun ini. Angka tersebut lebih tinggi Rp 1 triliun dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,68 triliun.
Keistimewaan PRONA di tangan Jokowi adalah tidak memberikan sertifikat tanah kepada rakyat secara simbolis. Jokowi memberikan sertifikat kepemilikan tanah kepada rakyat langsung dari tangannya, karena beliau sangat menginginkan seluruh rakyatnya memiliki tanah yang bisa mereka wariskan dan menghidupi keluarganya. (DW/MCF).
No comments:
Post a Comment