Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyatakan bahwa perekonomian Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo mencapai tonggak sejarah baru sehingga layak bergabung dengan the Trillion-Dollar-Club, yang hanya bisa diraih 16 negara.
Thomas mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid merupakan perumpamaan ‘pelan tetapi pasti’ serta diprediksi berlipat ganda setiap 14 tahun. Hal ini diungkapkan Thomas dalam World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2019 di Davos, Swiss.
“Hal ini merupakan salah satu momen bersejarah ekonomi bangsa di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi,” kata Thomas dalam keterangan resminya kepada media, Minggu (27/1).
Meski demikian, Thomas menilai Indonesia masih rentan terhadap pergeseran sentimen di kalangan investor internasional. “Namun, saat ini, dengan adanya perang dagang AS dengan China dapat membuat Indonesia lebih menarik bagi para investor,” ujarnya.
Disisi lain lanjut Thomas, perlambatan ekonomi dunia juga memberikan efek yang baik, karena dapat membuka ruang untuk mengurangi risiko dan tekanan di pasar modal.
Sekedar informasi, kegiatan Indonesia Pavilion tahun ini juga diwarnai dengan sesuatu yang berbeda dengan tahun sebelumnya dimana pada tahun ini terdapat tech show (Virtual Reality, Augmented Reality dan Neuro Brain Wave Technology) serta pameran produk makanan dan minuman Indonesia yang memungkinkan para investor merasakan sesuatu yang fun pada Indonesia Pavilion.
Hadir dalam kegiatan Davos, di antaranya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
No comments:
Post a Comment