Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu membeberkan ancaman berbahaya yang dihadapi Indonesia. Diantaranya, adalah ancaman terorisme, bencana alam, narkoba hingga kejahatan cyber.
Jenderal (Purn) ini menilai, ancaman tersebut adalah hal paling nayata yang perlu diwaspadai.
“Ancaman nyata itu teroris, bencana alam, pemberontakan, narkoba, kemudian cyber intelligent. Ini nyata-nyata sekali. Bencana berulang, teroris terus menerus, narkoba apalagi,” kata Ryamizard dalam Rapat Pleno Khusus MPR RI tentang ‘Pertahanan, Keamanan dan Wilayah Negara’ di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (27/2).
Diantaranya ancaman yang ada, menurutnya, ancaman terorisme adalah yang paling menakutkan. Karena para teroris tersebut mengubah mindset masyarakat dan jika dibiarkan bisa mengancam keutuhan negara.
“Beberapa waktu lalu, di Jawa Timur ya ada seorang ibu membiarkan dia dan anaknya dengan bom. Ini kan mindsetnya sudah berubah. Seorang ibu dan istri kan dalam berumah tangga ingin punya anak,” jelas dia.
Ryamizard menyarankan, Alutsista negara sebaiknya dikerahkan untuk mengantisipasi ancaman yang ada di Indonesia. Serta negara harus tetap waspada dengan kemungkinan ancaman lainnya.
“Maka seharusnya alutsista dan kekuatan dikerahkan kepada yang nyata. Yang belum nyata ya, kita waspada saja,” ujarnya.
Sejauh ini, Kemenhan lanjut Ryamizard menuturkan pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian pendidikan untuk menangkal ancaman terorisme. Menurutnya, radikalisme bisa di luluhkan dengan program deradikalisasi.
“Cara mengatasi dari luarnya, ya yang pertama yang sudah kena radikal ya deradikalisasi. Tapi kalau sudah mengancam keamanan nasional ya, susah itu,” kata dia.
Untuk itu, Menhan mengajak agar masyarakat membantu Aparat Keamanan untuk bersama-sama melawan ancaman terhadap bangsa sesuai dengan kapasitas masing-masing.
No comments:
Post a Comment