Indikasi perpecahan koalisi pendukung Prabowo-Sandi perlahan makin terlihat jelas. Sudah banyak alasan mengapa paslon 02 akan semakin tenggelam pada Pilpres 2019 yang tinggal menghitung hari.
Partai Demokrat misalnya yang sejak awal tidak setuju dengan gaya kepemimpinan Prabowo yang terkesan tak mau mendengarkan masukan dari mitra koalisinya.
Hal itu pun terus berlanjut menyusul pernyataan adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo yang membahas nama-nama calon menteri jika Prabowo menang.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini mengungkapkan, Prabowo menyiapkan tujuh kursi menteri untuk Partai Amanat Nasional (PAN) dan enam kursi untuk Partai Keadilan Sejahtera ( PKS). Sementara, jatah untuk Partai Demokrat dan Berkarya masih dalam pembahasan.
“Kita kan sudah sepakat dengan PAN ada tujuh menteri untuk PAN, enam untuk PKS, partai lain masih diskusi. Itu sudah jelas. Demokrat belum definitif,” kata Hashim
Selain itu yang menjadi alasan kuat kenapa koalisi Adil Makmur pecah setelah Soesilo Bambang yudhoyono mengkritisi konsep kampanye Prabowo-Sandi yang lebih eksklusif dan lebih menonjolkan politik identitas.
Dua alasan diatas, maka wajar saja jika Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak menghadiri kampanye akbar pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno di GBK.
Ketidakhadiran AHY dalam kampanye akbar di Stadion GBK, mengindikasikan bahwa koalisi Prabowo-Sandi pecah. Ini adalah buntut kekecewaan AHY yang tidak setuju dengan konsep bagi-bagi jatah menteri dalam kabinet Prabowo-Sandi jika terpilih nanti.
AHY memilih untuk tidak hadir dalam kampanye Prabowo-Sandi karena tidak mau terlibat kampanye berkedok keagamaan. Sebab AHY tidak ingin turut campur dalam kegiatan yang tak lazim dan tak inklusif, serta dapat memecah belah persatuan rakyat.
Meskipun Panglima Koordinator Pemenangan Partai Demokrat Wilayah Barat, Nahrowi Ramli menjelaskan beberapa hari lalu putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat itu disebutnya sedang sakit usai melakukan safari politik ke wilayah pulau Jawa.
“Baru tadi malam pulang dari luar kota, terus ada kegiatan lagi jadi kondisinya boleh dibilang kurang sehat,” kata Nahrowi usai menghadiri kampanye di Lapangan GBK, Senayan, Jakarta Barat, Minggu (7/4).
No comments:
Post a Comment