Sejumlah warga yang berdomisili di Kota Jayapura, Provinsi Papua menampilkan 400 pohon natal hasil daur ulang sampah guna mewarnai momentum gerbang Natal Port Numbay yang berlangsung di Taman Imbi, Minggu (1/12/2019).
Selain itu, umat muslim di Kota Jayapura yang tergabung dalam grup kasidah dari Majelis Thalim Ashara Klofkamp Jayapura turut mengisi acara Gerbang Natal Portnumbay dengan membawakan kasidah terkait perdamaian.
Partisipasi umat muslim dalam mewarnai Gerbang Natal ini terlihat dari grup kasidah dari Majelis Thalim Ashara Klofkamp Jayapura.
“Group khasidah ini yaitu grup Majelis Thalim Ashara di Klofkamp. Kami sekelompok masyarakat Islam yang ada di Klofkamp,” kata Ketua Khasidah Ashara Hj. Rosmini Haidar dilansir Antara.
Dalam rangka memeriahkan hari raya umat kristiani, kata dia, umat muslim juga turut berperan serta dalam merayakan hari kegembiraan saudara-saudara yang Nasrani.
“Group ini memang sudah sering mewakili tingkat nasional lomba kasidah. Kami baru pulang saja dari Ambon selama seminggu,” ujarnya.
Kehadiran grup kasidah dari Majelis Thalim Ashara Klofkamp Jayapura untuk memeriahkan hari raya umat kristiani adalah wujud toleransi antarumat beragama dalam seni.
Seni itu menurutnya, menyatukan umat dan tidak boleh saling membedakan karena semua sama, sehingga umat muslim juga bisa berperan serta dalam merayakan hari kegembiraan saudara-saudara Nasrani.
Tak hanya pohon Natal, remaja hingga anak-anak juga menampilkan pakaian hasil olahan beragam sampah plastik di depan Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano beserta para forkompimda kota setempat yang hadir pada momentum akbar ini.
Pakaian dari daur ulang sampah itu beragam diantaranya jas, gaung, dan topi. Beragam sampah yang didaur ulang diantaranya kantong plastik, botol plastik dan karung goni.
“Hari ini warga Jayapura memamerkan pohon Natal berbahan daur ulang beragam sampah, dan Kota Jayapura kembali meraih rekor muri daur ulang sampah,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, Ketty Kailola.
Masyarakat pun bersukacita tanpa harus saling membedakan karena itu adalah wujud Indonesia yang berbhineka tunggal ika.
Sumber: https://bidikdata.com/
No comments:
Post a Comment