JAKARTA, Pemerintah akan membuka kembali sektor pariwisata menyusul rencana memasuki fase new normal atau kenormalan baru pandemi virus corona Covid-19. Presiden Joko Widodo mengakui langkah membuka sektor pariwisata saat ini memiliki resiko besar. Namun langkah ini akan tetap ditempuh untuk membangkitkan lagi sektor pariwisata yang sejak awal tahun terpuruk akibat pandemi. "Ini risikonya besar. Begitu ada imported case, kemudian ada dampak kesehatan, maka citra pariwisata yang buruk akan bisa melekat dan akan menyulitkan kita untuk memperbaikinya lagi," kata Presiden dalam rapat kabinet terbatas lewat video conference, Kamis (28/5/2020).
Oleh karena itu, Jokowi meminta pembukaan sektor pariwisata ini tak dilakukan secara tergesa-gesa. Pertama, harus dipastikan wilayah yang pariwisatanya dibuka harus memilki tingkat penularan atau R0 di bawah 1. Jika R0 di bawah 1 artinya satu orang yang terjangkit Covid-19 hampir tak berpotensi menularkan ke orang lain. "Saya minta diidentifikasi daerah wisata, daerah tujuan, destinasi wisata yang memiliki R0 di bawah 1 sehingga betul-betul secara bertahap kita bisa membuka sektor pariwisata," kata Jokowi. Jokowi juga mengingatkan harus ada simulasi, sosialisasi dan uji coba yang dilakukan sebelum pariwisata di suatu daerah dibuka. Protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran virus corona harus dijalankan diikuti oleh pengawasan yang ketat di lapangan."Karena isu utamanya adalah keselamatan dan kesehatan, maka protokol tatanan normal baru di sektor pariwisata betul-betul harus menjawab isu utama tadi, mulai dari protokol kesehatan yang ketat di sisi transportasinya, di sisi hotelnya, di sisi restorannya, dan juga area-area wisata yang kita miliki," ujarnya. Jokowi pun meminta jajarannya untuk melihat dari negara-negara lain yang juga sudah membuka pariwisata dalam kondisi new normal. Ia menegaskan pariwisata harus produktif, namun tetap aman dari Covid-19.
Jika Kasus Covid-19 Naik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama menyebut, aktivitas pariwisata di suatu daerah nantinya bisa saja dihentikan lagi jika kasus penularan virus corona mengalami kenaikan. "Ya tentu Pak Presiden menyamapaikan juga kalau Covid-19 naik lagi, tentu diberhentikan lagi," kata dia usai rapat kabinet. Oleh karena itu, Wishnutama menegaskan harus ada prosedur yang ketat sebelum suatu tempat wisata dibuka kembali. Pertama, Pemda harus memastikan bahwa penularan virus corona di wilayah tersebut sudah minim. Lalu setiap tempat wisata juga harus melalui berbagai tahapan mulai dari menyusun standar operasional prosedur (SOP), melakukan simulasi, sosialisasi, hingga uji coba.Wishnutama mengingatkan setiap tempat baik hotel, restoran, jasa transportasi atau pun tempat wisata untuk menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19. "Kalau perlu izin dicabut kalau tak mematuhi protokol kesehatan yang kita siapkan," kata dia. Selain itu, Wishnutama juga mengingatkan masyarakat yang akan berwisata untuk juga mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan. "Ini harus disiplin sekali menurut saya," kata dia.
Tren Baru Jokowi juga memprediksi tren pariwisata akan bergeser selama fase new normal Covid-19. Masyarakat akan memilih pariwisata yang tak melibatkan orang banyak. "Referensi hiburan akan bergeser ke alternatif liburan yang tidak banyak orang, seperti solo travel tour, wellness tour, termasuk di dalamnya juga virtual tourism serta staycation," kata Jokowi. Selain itu, Jokowi menyebut para wisatawan juga akan mempertimbangkan faktor kesehatan, kebersihan, keselamatan dan keamanan dalam memilih tempat berwisata. Oleh karena itu, Kepala Negara meminta pelaku industri pariwisata untuk mengantisipasi perubahan tren ini. "Industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus betul-betul mengantisipasi terjadinya perubahan tren ini dan kita harus bisa betul-betul mencium perubahannya ke arah mana," kata dia. Jokowi menilai harus ada strategi khusus dalam promosi pariwisata yang sesuai dengan pergeseran tren itu. Selain itu, industri pariwisata perlu fokus terlebih dulu kepada wisatawan domestik."Saya minta menteri pariwisata menyiapkan program promosi dalam negeri yang aman Covid-19," kata dia. Wishnutama pun menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan, industri perhotelan, hingga pengelola tempat wisata untuk memberikan paket promosi wisata dengan harga menarik. "Kami berkomunikasi erat dengan Garuda untuk mempersiapkan berbagai macam paket-paket. Termasuk dengan hotel-hotel juga (tempat) wisata nantinya. Tentunya dengan harga yang sangat menarik," ujarnya.
No comments:
Post a Comment