Keberlanjutan Program
Otonomi Khusus (Otsus) mendapat apresiasi masyarakat. Selain meningkatkan
infrastruktur, Otsus terbukti mampu memperbaiki kualitas pendidikan rakyat
Papua.
Hak memperoleh pendidikan merupakan sesuatu
yang harus diupayakan, kepedulian pemerintah kepada pendidikan terbukti dengan
adanya Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Kuliah, yang memungkinkan siapapun bisa
mendapatkan pendidikan yang layak.
Sementara itu khusus
wilayah Papua, pemerintah telah mengucurkan dana Otsus (Otonomi Khusus), dimana
kebijakan tersebut berhasil menjadikan anak muda Papua mengenyam pendidikan
hingga jenjang perguruan tinggi.
Seorang putri asli Papua merasa beruntung karena menjadi salah satu dari
belasan orang pertama yang dikirim ke Australia untuk menempuh kuliah S1 dengan
biaya yang ditanggung oleh pemerintah daerah.
Asna Kristina Krebu,
warga asli Papua yang dilahirkan dari pasangan yang berprofesi sebagai pendidik
tingkat sekolah dasa di kampung Dosay, Distrik Sentani Barat, Kabupaten
Jayapura.
Asna mengaku, tanpa adanya dana Otsus dirinya tidak akan pernah mendapatkan
kesempatan mengenyam pendidikan tinggi, karena dirinya dibesarkan di keluarga
yang kedua orang tuanya hanya guru SD. Sehingga mustahil untuk bisa berkuliah
di luar negeri dengan biaya sendiri.
Dana Otsus sendiri
merupakan hibah dari pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi Papua dan
Papua Barat yang menyandang status sebagai otonomi khusus.
Semula diamanatkan dalam undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Khusus bagi UU Nomor 35 Tahun 2008 untuk juga mencakup Provinsi Papua Barat.
Dua puluh
tahun sejak diberlakukan Otsus Papua, undang-undang tersebut mengalami revisi
lagi yang kini menjadi UU Nomor 2 Tahun 2021. Alokasi anggaran Otsus Papua dan
Papua Barat ditetapkan Rp 8,5 triliun dalam Rancangan Pendapatan dan Belanja
Negara (RAPBN) 2022.
Bidang prioritas dana Otonomi Khusus menyediakan kebutuhan mendasar pendidikan,
kesehatan dan pemberdayaan ekonomi rakyat. Belakangan pemerintah pusat juga
menggelontorkan alokasi yang bersifat umum, antara lain untuk pembangunan dan
peningkatan kesejahteraan orang asli Papua dan penguatan lembaga adat.
Dalam pelaksanaannya
di bidang pendidikan, dana hibah khusus itu digunakan antara lain untuk
membiayai kuliah putra-putri Papua seperti Tina.
Pada kesempatan berbeda, Thomas Sapanfo selaku wakil Bupati Asmat menilai bahwa
Otsus memiliki dampak yang positif. Karena selain memberi beasiswa bagi para
putra Papua, ada program khusus bagi mereka yang telah lulus SMA. Para pemuda
bisa mendaftar menjadi tentara, dan seluruh biaya mulai dari perekrutan sampai
pelatihan dibantu oleh Otsus. Kebijakan ini tentu saja mendukung putra daerah
asli Papua untuk menjadi penjaga wilayah NKRI.
Menurut
Thomas, semestinya ada sosialisasi tentang keberhasilan program Otsus. Tayangan
tersebut tidak hanya disiarkan di Papua, tetapi juga di seluruh wilayah
Indonesia. Sehingga seluruh rakyat akan tahu bahwa program ini sudah berhasil,
dan mereka akan mendukung perpanjangan Otsus. Karena sudah terbukti memajukan
Papua di berbagai bidang.
Sosialisasi tentang keberhasilan Otsus ini sangat diperlukan, karena saat ini
ada saja oknum yang menolak kebijakan Otsus, entah apa penyebabnya, namun
keberadaan mereka cukup meresahkan. Sehingga wajib didekati dan dibina, agar
mereka tahu bahwa Otsus memiliki dampak positif di Papua dan akhirnya sepakat
untuk menyetujui perpanjangan program ini.
Otsus merupakan peluang bagi pemerintah dan masyarakat di bumi cenderawasih
untuk memacu proses-proses akselerasi pembangunan di berbagai bidang. Baik
fisik maupun non fisik.
Sementara itu Direktur Institute Kalaway Muda Nanny Uswanas mengatakan,
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang pendidikan di Papua dan Papua
Barat mengalami peningkatan. Menurutnya, peningkatan SDM bidang
pendidikan tersebut tak lain karena dampak dari dana Otsus yang diberikan oleh
pemerintah pusat.
Bahkan, teman-teman Papua sudah banyak yang keluar dari zona nyaman karena
perkembangan zaman yang tidak terpaku menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Mereka juga banyak yang menjadi wirausaha.
Belum lagi, sudah banyak anak muda asli Papua yang memiliki talenta yang baik.
Sehingga, pendidikan di Papua sudah berkembang dan mengubah mindset kaum muda
anak Papua.
Adanya kebijakan Otsus dinilai berhasil meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di Papua, berkat kebijakan tersebut, anak muda di Papua berhasil
melangkahkan kaki di universitas baik di dalam negeri maupun luar negeri, meski
demikian dana Otsus yang dihibahkan oleh pemerintah tetap wajib untuk diawasi
dan dievaluasi agar dana Otsus dapat dimanfaatkan dengan baik.
Timotius Gobay, Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo
No comments:
Post a Comment