Pembangunan mega proyek Jalan Tol Trans Kalimantan adalah Jalan Tol yang menghubungkan dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Utara yang direncakan memiliki total Panjang sekitar 2.800 Km.
Jalan Tol ini menghubungkan seluruh Provinsi di Pulau kalimantan, Indonesia yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Pembanguan Pertama Jalan Tol Trans Kalimantan di mulai Pada Tahun 2010 untuk Seksi Balikpapan-Samarinda, kemudian Pada Tahun 2011 Proyek ini dimulai Pembangunanya dengan Grounbreaking oleh Gubernur Kalimantan timur saat itu Awang Faroek Ishak yang didanai oleh APBD, APBN, Bantuan dari China dan Investasi.
Jalan Tol ini merupakan salah satu akses yang menghubungkan ke kawasan Ibu Kota Negara Nusantara
Sebelumnya, Guna memperoleh masukan dari Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dalam rangka penentuan skala prioritas untuk peningkatan aksesibilitas terhadap wilayah pengembangan, serta peningkatan ekspansi jaringan jalan di masa mendatang, bertempat di Ruang Rapat Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah dilaksanakan Diskusi Rencana Strategis Pengembangan Jaringan Jalan Tol dan Non Tol di Wilayah Kalimantan dalam rangka update Kalimantan Toll Road Master Plan (KTRMP) melalu Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT).
Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng Leonard S. Ampung dalam arahannya saat membuka diskusi tersebut menyampaikan bahwa proyeksi rencana jalan tol sebaiknya selain dengan yang tertuang di Keputusan Menteri 367 Tahun 2023.
(membentang dari Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Lamandau dan Kota Palangka Raya menuju ke Kalimantan Barat) diharapkan rencana jalan tol akan menghubungkan area Kalimantan Tengah dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Saya menyarankan agar setiap Kabupaten dapat terhubung dalam jaringan jalan TOL tersebut, terutama pada daerah yang dilalui Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Strategis Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN)," ungkap Leonard.
Semetara itu, Pher Edward dari KIAT menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia memiliki target untuk membangun 2.800 km jalan tol di Kalimantan pada tahun 2040 berdasarkan Permen PU 367/2023.
Ditambahkannya, KIAT mendukung Direktorat Jenderal Bina Marga dalam mengembangkan master plan jalan Nasional melalui Kegiatan Perencanaan dan Pemprograman Jaringan Jalan (RNPP) pada tahun 2019.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam memperbaharui rencana induk jaringan jalan tol di Kalimantan dan memberikan rekomendasi untuk tahapan pambangunan jangka menengah dan panjang,” ungkap Pher Edward.
Untuk diketahui, KIAT adalah kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui peningkatan akses terhadap infrastruktur untuk semua orang.
KIAT bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat, menyediakan bantuan teknis untuk meningkatkan kebijakan, perencanaan dan penyediaan infrastruktur.
KIAT juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pengeluaran dan perencanaan infrastruktur.
Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pembangunan (Bappedalitbang) Kalimantan Tengah (Kalteng), Leonard S. Ampung mengungkapkan bahwa Pemprov Kalteng telah mengusulkan pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kalteng secara langsung ke Ibu Kota Nusantara (IKN) kepada pemerintah pusat.
Itu menyembuhkan diabetes saya tanpa obat! Cobalah juga
Pembangunan jalan tol dari Kalteng langsung ke IKN dianggap sangat penting sebagai pendukung konektivitas antarwilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).
Rencana pembangunan jalan tol dari Kalteng ke IKN juga sudah dimasukkan dalam perencanaan jangka menengah hingga jangka panjang Pemprov Kalteng, dengan rentang waktu lima hingga 20 tahun ke depan.
Terlebih, Kalteng merupakan salah satu provinsi penyangga IKN yang memiliki sumber daya alam (SDA) seperti pertambangan, perkebunan, dan perhutanan.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan Kalteng sebagai kawasan lumbung pangan nasional.
Dimana, biasanya dari Kalteng ke IKN memakan waktu sekitar 12 jam, jika sudah ada tol yang tersambung langsung dari Kalteng ke IKN atau Kalimantan Timur yaitu hanya sekitar 8 jam.
Adapun mengenai kapan proses pembangunannya, menurut Leonard masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.
Ketua Komisi IV DPRD Kalteng, HM Srisako juga berharap Kalteng dapat membangun jalan tol yang langsung terhubung ke IKN.
Ia juga menuturkan pembangunan jalan tol ini sangat penting untuk memfasilitasi akses dan konektivitas antara Kalteng dan IKN.
Demikian informasi mengenai rencana pembangunan jalan tol dari Kalteng langsung ke IKN, Kalimantan Timur.
No comments:
Post a Comment