Hingga saat ini, pasokan gas LPG 3 kg di wilayah Lombok Timur masih dalam kondisi aman. Berdasarkan data yang tercatat, terdapat 14 agen LPG yang berperan sebagai distributor utama di daerah tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, tidak ditemukan kendala berarti dalam distribusi gas elpiji, dan masyarakat juga belum menyampaikan keluhan terkait kelangkaan LPG.
Kepala Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Lombok Timur, Saiful Wathan, mengungkapkan bahwa permasalahan utama yang kerap terjadi di lapangan bukanlah kelangkaan, melainkan perbedaan harga antara pangkalan dan pengecer. Kondisi ini masih ditemukan di lapangan.
Menurut Saiful, permasalahan ini terjadi karena belum ada regulasi yang mengatur pengecer. Saat ini, pengawasan pemerintah hanya mencakup agen dan pangkalan, sementara pengecer masih beroperasi tanpa regulasi yang jelas. "Regulasi yang mengatur pengecer masih sangat terbatas, sehingga harga di tingkat pengecer bisa jauh lebih tinggi dibandingkan harga di pangkalan," ujarnya. Kamis (6/2/2025)
Ia menilai bahwa kebijakan pemerintah dalam menjual LPG 3 kg harus diikuti dengan aturan yang lebih jelas dan spesifik agar distribusi LPG tepat sasaran dan tidak menimbulkan masalah baru. "Kami berharap pemerintah pusat segera memberikan regulasi yang jelas untuk menata distribusi LPG 3 kg agar lebih efisien dan terjangkau oleh masyarakat yang berhak," tambahnya.
Lebih lanjut, Saiful menekankan bahwa koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat sangat penting dalam memastikan kebijakan distribusi LPG 3 kg dapat berjalan lancar. Dengan regulasi yang lebih ketat, diharapkan sistem distribusi LPG di seluruh Indonesia bisa lebih baik dan tidak merugikan masyarakat.
No comments:
Post a Comment