Presiden Joko Widodo meminta agar penyusunan kapasitas fiskal dan
pagu indikatif Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)
Tahun Anggaran 2018 disusun dengan semangat optimisme, meski tetap harus
realistis dan kredibel.
“Sejalan dengan perbaikan ekonomi dunia,
kita juga sudah harus berani meningkatkan target pertumbuhan ekonomi
pada 2018, menjadi kira-kira 5,4%-6,1%,” kata Presiden saat menyampaikan
pengantar pada sidang kabinet paripurna paripurna tentang Kapasitas
Fiskal (Resource Envelopes) dan Pagu Indikatif RAPBN Tahun 2018, serta
Peningkatan Peringkat Ease of Doing Business (EoDB) Tahun 2018, di
Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/03/17) sore.
Untuk itu,
ditegaskan Presiden, semua Kementerian harus kerja keras dan melakukan
langkah-langkah konkret, tidak bekerja rutinitas, tidak bekerja yang
monoton, tidak bekerja linier, tidak bekerja bussines as ussuall.
“Saya
kira ini harus ditekankan pada yang ada di bawah kita, agar betul-betul
langkah-langkah konkrit itu ada,” tegas Presiden seraya menambahkan,
yang juga harus diperhatikan adalah meningkatkan rasio perpajakan
terhadap Product Domestic Brutto (PDB) menjadi sekitar 11%.
Terkait
RAPBN 2018 itu, Presiden menekan pentingnya penajaman program
prioritas, sehingga setiap program itu betul-betul mendorong
produktivitas serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Untuk
investasi karena kapasitas fiskal yang terbatas, Presiden meminta agar
tidak hanya bergantung kepada pemerintah, investasi pemerintah. Ia
mengingatkan, sumber-sumber investasi di tahun 2017, apalagi nanti di
tahun 2018 memang sebagian besar harus berasal dari swasta dan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN).
Oleh sebab itu, lanjut Presiden, peran
Capital Expenditure-nya BUMN harus betul-betul ditingkatkan. Sehingga
ini akan betul-betul meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Sekali lagi saya
ulangi, kalau ada swasta yang masuk serahkan saja kepada swasta, jangan
APBN masuk, jangan BUMN masuk, sudah,” tegas Presiden.
Sidang
Kabinet Paripurna itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko
Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman
Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala
Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Mendagri
Tjahjo Kumolo, Menkumham Yasonna H. Laoly, Menteri PPN/Kepala Bappenas
Bambang Brodjonegoro, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri LHK Siti
Nurbaya, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menperin Airlangga Hartarto, Mentan
Amran Sulaiman, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Panglima TNI Jenderal
Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Friday, April 13, 2018
New
Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 6,1% Tahun 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment