Asal Tuduh MUI Nilai Amien Rais Tidak Patut Menjadi Tokoh Teladan Umat - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Friday, October 12, 2018

Asal Tuduh MUI Nilai Amien Rais Tidak Patut Menjadi Tokoh Teladan Umat

Asal Tuduh MUI Nilai Amien Rais Tidak Patut Menjadi Tokoh Teladan Umat
 
Pernyataan Amien Rais yang mendesak Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk mundur dengan tuduhan yang tidak dapat dibuktikan menerima gratifikasi dinilai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) hanya akan menimbulkan kegaduhan politik dan membuat masyarakat saling curiga.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Saadi mengomentari pernyataan Amien Rais tersebut sebagai pendidikan politik yang tidak baik bagi masyarakat Indonesia.
“Menuntut seorang pejabat negara agar dicopot dari jabatannya dengan alasan tidak jujur, korupsi dan tidak layak tanpa didukung oleh alat bukti yang cukup, bukan saja akan menimbulkan kegaduhan, syak wasangka dan suasana saling curiga,” kata Zainut di Jakarta, Jumat (12/10).
Zainut khawatir jika Amien Rais tidak bisa membuktikan tuduhannya. Jika begitu, Tito dapat menuntut balik Amien karena diduga melakukan tindak pidana pencemaran nama baik dan perbuatan menyerang kehormatan.
“Jika hal itu terjadi maka bisa dibayangkan betapa gaduhnya situasi dan kondisi kehidupan bangsa kita,” kata Zainut.
Zainut mengimbau tokoh dan elit politik untuk membangun budaya politik dan demokrasi yang santun dilandasi nilai-nilai luhur, akhlakul karimah, dan berkeadaban. Penting juga untuk berperilaku proporsional dan tidak berlebihan, baik dalam menyampaikan pendapat maupun kritik sehingga tidak menimbulkan polemik dan kegaduhan.
Menurut Zainut, kebebasan berekspresi dan berpendapat sebagaimana menyampaikan kritik adalah hak asasi setiap orang yang dilindungi oleh konstitusi. Namun dalam pelaksanaannya harus tetap mengindahkan nilai-nilai moral, etika dan agama.
Dengan begitu, kata dia, sebesar apa pun perbedaan pendapat yang terjadi di ruang publik harus tetap dalam bingkai perbedaan yang sehat, konstruktif dan argumentatif. Kritik yang dibangun harus dengan narasi yang baik, jujur dan elegan, bukan dengan narasi yang sinis, sarkastik dan penuh kebencian sehingga tidak ada pihak yang merasa direndahkan dan dilecehkan.
Zainut mengatakan, saat ini Indonesia dalam pelaksanaan hajatan nasional bangsa Indonesia, yaitu pemilu, baik Pileg maupun Pilpres. Pesta demokrasi itu seharusnya berjalan dengan damai, rukun dan penuh persaudaraan, jangan berubah menjadi panas, penuh dengan fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian.
Sementara itu Wakil Ketua Umum MUI Pusat, H Misbahul Ulum mendesak Kapolri untuk tidak menanggapi pernyataan Amien Rais yang asal tersebut dan tetap fokus menjalankan tugasnya untuk menyukseskan agenda penting NKRI pemilu 2019 mendatang.
“Saya berharap di tahun politik dan tahun yang penuh tantangan ini, Bapak H Muhammad Tito Kernavian tetap fokus menjalankan tugasnya. Banyak sekali tugas-tugas yang diemban oleh beliau terkait politik kenegaraan maupun bencana yang bertubi – tubi yang menimpa saudara-saudara kita,” ujar H Misbahul Ulum dalam siaran persnya.
Terkait dengan berita-berita yang beredar, Misbahul mengatakan, pihaknya tetap berpegang teguh kepada ajaran yaitu tabbayun.
Terkait dengan berita-berita yang beredar, Misbahul mengatakan, pihaknya tetap berpegang teguh kepada ajaran yaitu tabbayun.
“Berita-berita yang beredar itu tidak benar. Oleh Karena itu kami berharap agar pak Tito Karnavian tetap fokus di dalam menjalankan tugasnya,”tegasnya.

Sumber : https://bidikdata.com/asal-tuduh-mui-nilai-amien-rais-tidak-patut-menjadi-tokoh-teladan-umat.html

No comments:

Post a Comment