Surabaya – Puluhan orang menggelar aksi damai seruan jihad bela
Palestina, di depan Konsulat Jenderal Australia di Jalan Ir Soekarno,
Surabaya, Rabu (28/11). Meskipun di lokasi gerimis, hal itu tak
menghalangi massa untuk menyuarakan aspirasinya.
Dalam aksi itu mereka membentangkan spanduk dan puluhan poster bernada
kecaman kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, menyusul
pernyataannya untuk menghormati rencana Australia memindahkan kedutaan
besarnya untuk Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Massa membawa poster bertuliskan Save Palestina, Prabowo Antek Barat,
Indonesia Bersama Palestina, Prabowo Mendukung Penjajahan Palestina.
Koordinator aksi, Ahmad Jazuli mengatakan, dalam aksi ini pihaknya
mengecam keras rencana Pemerintahan Australia tersebut, apalagi hal itu
semakin diperparah dengan pernyataan Prabowo.
Dia menyayangkan pernyataan Prabowo yang menghormati keputusan Australia
soal pemindahan Kedubes. Jazuli mengatakan pernyataan itu merupakan
bukti bahwa Prabowo tak memikirkan kepentingan yang lebih besar, yaitu
tentang perdamaian di wilayah tersebut.
“Kami mengutuk dan mengecam sikap Prabowo beberapa waktu lalu yang
mendukung pemindahan Duta Besar Australia dari Tel Aviv dipindah ke
Yerusalem. Karena Yerusalem sampai hari ini merupakan wilayah Palestina,
artinya sama halnya Prabowo ini mendukung penjajahan Israel di
Palestina,” kata dia.
Apalagi kata dia, pernyataan itu keluar dari mulut seorang tokoh
nasional yang bisa mempengaruhi massa dalam jumlah yang banyak pula.
Ia menilai hal itu menjadi tak tepat karena Pemerintah Indonesia selama ini konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
“Prabowo ini merupakan calon presiden, sebagai tokoh, maka tak tepat
sekali jika capres malah mendukung Palestina sebagai negara yang
terjajah oleh Israel dan Amerika,” kata dia.
Menurutnya, pernyataan Prabowo itu juga telah melukai hati umat Islam di
seluruh dunia. Maka ia pun mendesak Prabowo untuk segera meminta maaf
dan mencabut pernyataannya itu. Ia juga mengaku telah menyampaikan
aspirasi itu kepada pihak Konjen Australia.
“Kami sampaikan aspirasi ini kepada dubes, kita kasih waktu satu kali 24
jam. Kalau dalam waktu 24 jam Prabowo tidak meminta maaf kepada umat
Islam, maka dalam waktu dekat, kami akan hadir lagi, kami akan membawa
masa jauh lebih banyak lagi seluruh umat islam di Jawa Timur akan hadir
kesini,” kata dia.
Pernyataan Prabowo soal pemindahan Kedubes Australia dilontarkan saat
menghadiri kegiatan Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La
Jakarta, Rabu (21/11).
Prabowo menyebut Indonesia harus menghormati keputusan Australia yang
berencana memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv Ke
Yerusalem.
Sebab menurut Prabowo Australia memiliki hak memutuskan kehendaknya sebagai negara merdeka yang berdaulat.
“Aussie merupakan negara independen dan berdaulat, maka kita harus hargai keputusan mereka,” kata Prabowo.
No comments:
Post a Comment