Wapres JK Menilai Tuduhan Petugas KPPS Diracuni Berlebihan
Tuduhan ratusan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara
(KPPS) meninggal karena diracuni mulai meresahkan masyarakat. Hal ini
berdampak negatif pada penyelenggara Pemilu.
Dibalik tudingan tersebut secara nyata ada upaya untuk mempolitisasi kematian ratusan petugas KPPS.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan tuduhan dari beberapa pihak
terkait dengan adanya unsur kesengajaan dalam kematian ratusan anggota
KPPS adalah berlebihan.
Menurut JK tidak ada motif yang masuk akal untuk memberikan racun
kepada anggota KPPS, apalagi bertujuan memberikan suara lebih kepada
pasangan calon tertentu.
“Tuduhan bahwa itu diracun, itu berlebihan saya kira. Apa
keuntungannya meracun? Mau apa? Mau mendapat suara? Bagaimana mungkin?
Jadi, tidak begitu saja, segala sesuatu harus kita periksa motifnya,”
kata Wapres JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Senin (13
5/2019).
Terkait dorongan sejumlah pihak termasuk Capres 02 Prabowo Subianto
yang meminta kepolisian melakukan visum kepada jenazah anggota KPPS,
lanjut JK mengatakan bahwa visum bisa saja dilakukan selama pihak
keluarga korban memberikan izin.
“Ya, terserah keluarganya, visum ‘kan harus ada izin keluarga,” katanya.
Sedikitnya pada Minggu 13 Mei 2019 jumlah petugas penyelenggara
pemilu meninggal dunia diduga karena kelelahan melaksanakan tugas
pemungutan dan penghitungan suara pada pemilu serentak, 17 April 2019
bertambah menjadi 469 orang.
Sementara berdasarkan investigasi Kementerian Kesehatan, mengklaim
ada 13 jenis penyakit yang ditemukan di 15 Provinsi yang menyebabkan
kematian ratusan petugas KPPS.
13 penyakit tersebut adalah infarct myocard, gagal jantung, koma
hepatikum, stroke, respiratory failure, hipertensi emergency,
meningitis, sepsis, asma, diabetes melitus, gagal ginjal, TBC, dan
kegagalan multi organ.
Sumber: https://bidikdata.com/wapres-jk-menilai-tuduhan-petugas-kpps-diracuni-berlebihan.html
No comments:
Post a Comment