Tagar tangkap Rahmat Baequni jdai perbincangan hangat warganet di Twitter. Kemunculan tagar ini diawali dengan beredarnya video ceramah Rahmat Baequni.
Dalam ceramahnya Ustaz Rahmat Baequni menyebut terorisme diciptakan oleh Tim Densus 88 Antiteror dan Intelejen shingga banyak orang Islam yang difitnah dan dituduh sebagai teroris.
Ia juga mengatakan bahwa terorisme di Indonesia selama ini hanya menjadi alasan dimana musuh-musuh Islam ingin menghancurkan Islam karena mereka phobia dan takut Islam bangkit.
Sontak banyak warganet menyerukan tagar #TangkapRahmatBaequni dan meminta agar kepolisian segera memeriksa Rahmat Baequni.
Banyak warganet yang menilai Rahmat Baequni tidak pantas menjadi penceramah. Pasalnya, ia memberikan materi ceramah yang sarat dengan perpecahan, bukan justru menebar kebaikan.
“Halo @divhumas_polri, Rahmayt Baequni sudah terlalu berlebihan dalam melakukan fitnah, kami tidak ingin manusia ini kembali menebar kebencian di Indonesia, segera #TangkapRahmatBaequni,” kata @habauk1.
“Tangkap Rahmat Baequni, penceramah merangkap pemecah belah #TangkapRahmatBaequni,” ujar borokoksi.
“Propaganda seperti inilah yang membuat masyarakat gak sadar terbawa arus pergerakan radikalisme
Orang model Rahmat Baequni ini cukup berbahaya untuk NKRI, harus di bumi hanguskan dan jangan dikasih ampun.
Oleh karena itu aparat segera menangkap orang macam ini agar tidak lagi menyebarkan fitnah dan info sesat, sebab sejatinya teroris memang ada karena ada kesalahan dalam pemahaman tentang agama khususnya tentang jihad.
Sebelumnya Rahmat Baequni juga sempat terlibat debat terbuka dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ia menuding bila Masjid Al Safar karya Ridwan Kamil mengandung simbol iluminati lantaran banyak bentuk segitiga.
Menanggapi hal tersebut, mantan Wali Kota Bandung itu menegaskan masjid yang dibangun di area rehat Km 88 B Jalan Tol Cipularang, Jawa Barat pada 2012 tersebut merupakan eksperimentasi dari teori lipat Folding Architecture.
No comments:
Post a Comment