Gerombolan ABG terjepit karena naik di atas bus TransJabodetabek di
kawasan terowongan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anak-anak tersebut
berdiri di atas trans Jakarta dan hampir mampus tergesek kolong
jembatan.
Tidak diketahui pasti gerombolan ABG itu berasal dari mana dan
bagaimana mereka bisa nekat berada di atas bus tersebut. Para ABG tampak
mengambil posisi tengkurap agar bisa melewati terowongan dari atas bus.
Namun nahas, alih-alih bisa melewati terowongan, tubuh para ABG itu
justru terjepit.
Bus yang sedang melintas di terowongan terpaksa berhenti lantaran
gerombolan ABG di atas bus itu terjepit langit-langit underpass.
Meskipun tak sampai menimbulkan korban, namun tak seharusnya konvoi takbiran diisi dengan penumpang di atas bus.
Peristiwa tersebut seharusnya tidak terjadi jika saja Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan mengambil tindakan. Padahal Anies mengikuti
takbiran keliling, sementara di dekatnya, ada orang-orang yang berdiri
di atas kendaraan. Lalu dia mendiamkannya.
Namun konyolnya Anies justru menyalahkan supir yang disebutnya membiarkan ada anak-anak berdiri di atas trans Jakarta.
Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI dirinya justru tak banyak
memiliki perhatian hingga aturan yang tegas khususnya di momentum Idul
Fitri tahun ini. Anies hanya menjadi malapetaka bagi warga Jakarta yang
notabene maju kotanya kejepit warganya.
Tanggapannya yang akan segera mengusut sopir bus tersebut justru
dianggap bukan jawaban mencerahkan dari seorang gubernur. Anis Baswedan
hanya banyak menggunakan retorika. Kepemimpinannya pun di Jakarta banyak
yang kemudian meragukan karena kondisi Jakarta yang tak kunjung membaik
dirasakan masyarakat.
Kebodohan Anies kian dipertontonkannya. Dia malah menganggap bahwa
takbiran keliling ini adalah kebudayaan yang harus dilestarikan. Atau
mungkin Anies memang sengaja melawan arus dan menetang aturan yang
pernah dikeluarkan Ahok bahwa takbiran keliling hanya akan menimbulkan
kerusuhan karena saling sikut emosi.
Jika Anies menyebut takbiran harus dilesatrikan toh takbiran bisa
dilakukan di jalan-jalan dekat rumah, setelah keluar dari sholat tarawih
di malam terakhir. Ataupun bisa dilakukan di rumah.
Anies yang tak bisa merangkul seluruh warganya hanya berupaya mencari popularitas menuju 2024.
Dan perlu diingat bahwa dalam tabir keliling bendera Palestina pun
berkibar didekatnya. Ini tentu sudah menjadi kedunguan Anies.
No comments:
Post a Comment