Pengamat politik dari FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengungkapkan suasana hati PAN dan Demokrat. Saat ini menurutnya, meski kedua PArpol tersebut mendukung capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tapi suasan hati PAN dan Demokrat ternyata ada di di pasangan calon presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf.
Adi menyebut, meski tidak secara terang-terangan kedua parpol itu mendukung Jokowi-Ma’ruf usai pilpres, namun dalam komunikasi politik yang telah dibangun kedua parpol menunjukkan arahnya mendukung paslon 01.
Tercatat, sudah empat kali Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Begitu juga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan sudah dua kali berkomunikasi dengan Presiden Jokowi.
“Dalam pelaksanaan pilpres, parpol tidak ada ikatan khusus berkoalisi seumur hidup,” kata Adi seperti dikutip Antara.
Menurutnya, usai pilpres parpol bisa membangun komunikasi politik dengan siapa pun, termasuk PAN dan Demokrat yang berkomunikasi dengan 01.
“Jadi, keluar dari koalisi tidak perlu ada deklarasi,” ujarnya.
Ia pun meyakini Demokrat akan keluar dari koalisi Prabowo-Sandi mengingat beberapa hari ini hubungan antara Gerindra dan Demokrat semakin memanas.
Bahkan, politikus Demokrat yang sering berada di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahean sudah jelas-jelas tidak lagi mendukung Prabowo-Sandi.
“Kalau gugatan Prabowo-Sandi kalah di MK, PAN dan Demokrat akan menawarkan diri siap berada di pemerintahan manakala dibutuhkan. Namun, beda halnya dengan Gerindra dan PKS yang tetap berada di oposisi. Gerindra dan PKS jelas tidak ingin Jokowi kembali menjadi presiden,” jelasnya.
No comments:
Post a Comment