Sebanyak 9 (Sembilan) kesepakatan kerja
sama ditandatangani dari pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi)
dengan Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan
Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan,
dalam kunjungan ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7)
siang.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno
Marsudi kepada wartawan menjelaskan, kesembilan MoU itu adalah: 1. MoU
Peningkatan Perlindungan Investasi; 2. MoU Penghindaran Pajak Berganda;
3. MoU Industri; 4. MoU Kepabeanan; 5. MoU Pariwisata; 6. MoU Kelautan
dan Perikanan; 7. MoU Pertahanan; 8. MoU Kekonsuleran; dan 9. MoU
Kebudayaan.
Selain itu, lanjut Menlu, ada 3 MoU Business to Business yang ditandatangani yaitu pertama antara Pertamina dan Adnoc untuk pengembangan RDMP Balikpapan, Integrated Supply Chain, LNG Storage. Kemudian yang kedua antara PT Chandra Asri dan Mubadala untuk proyek new napta cracker dan petrochemical complex.
“Yang ketiga adalah antara PT Maspion
Indonesia dengan DP World Asia mengenai pengembangan terminal peti kemas
dan kawasan di Jawa Timur,” kata Menlu kepada wartawan usai mendampingi
Presiden Jokwi menerima Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima
Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin
Zayed Al Nahyan.
Selain itu, menurut Menlu, Presiden
Jokowi bersama dengan Sheikh Mohamed berdiskusi mengenai proyek-proyek
yang dapat dilakukan bersama. “Jadi yang tiga tadi kan yang sudah
ditandatangani, saat ini ada beberapa yang sedang dibahas tetapi sudah
bicara mengenai kerja sama yang ke depannya,” ujarnya.
Menlu mengingatkan, bahwa Uni Emirat Arab memiliki sovereign wealth fund
atau dana investasi negara yang besar, sekitar 1,3 triliun dollar AS.
Potensi-potensi seperti inilah, lanjut Menlu, yang ingin kita kerja
samakan dengan Uni Emirat Arab.
“Jadi saya kira ini adalah selain kunjungan yang sangat bersejarah, ini juga kunjungan yang sangat straight forward, konkret, detail bicara mengenai masalah ekonomi bicara mengenai masalah keumatan,” ungkap Menlu.
Kunjungan Bersejarah
Sebelumnya Menlu Retno Marsudi
mengemukakan, kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi
Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed Al
Nahyan ini adalah kunjungan yang sangat bersejarah karena merupakan
kunjungan kenegaraan yang pertama setelah 29 tahun. Kunjungan yang
terakhir ke Indonesia adalah dilakukan oleh ayah Sheikh Mohamed Bin Zaed
Al Nahyan
“Jadi beliau sangat senang bisa kembali
ke Indonesia, dan ini juga merupakan selain dari sisi kenegaraan juga
pertemuan antara dua sahabat dekat. Jadi Bapak Presiden dengan Sheikh
Mohamed memiliki hubungan yang sangat dekat, istilahnya click very much, jadi sudah ngeklik begitu kalau kita bilang,” kata Retno.
Ia juga menyebutkan, pertemuan dengan
Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni
Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed A adalah salah satu
pertemuan yang terpanjang yang pernah dilakukan oleh Presiden dengan
tamu dari negara lain, mulai dari airport di dalam mobil
sekitar kurang lebih 1,5 jam, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan di
teras di veranda kurang lebih dari 1 jam. “Jadi total more than 2,5 jam,” ungkapnya.
No comments:
Post a Comment