Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mempertanyakan kicauan akun media sosial Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Fahri menyindir istilah ‘bilateral’ yang digunakan dalam pertemuan antara Jokowi dan Presiden FIFA Gianni Infantino. Fahri menulis di akun media sosialnya, “Setahu saya istilah #Bilateral itu hanya untuk negara…FIFA bukan negara kan?..wallahualam.”
Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana mengatakan kata bilateral mengacu pada pertemuan yang dilakukan dua belah pihak.
“Bi itu kan dua, lateral itu hubungan. Jadi hubungan antar dua pihak,” kata Hikmahanto, Senin (4/11).
Hikmahanto mengatakan dalam konteks pertemuan antara Jokowi dan Gianni bisa dikatakan pertemuan bilateral, lantaran dilakukan dua pihak berbeda. Menurutnya, pertemuan bilateral dalam konteks ini tidak harus selalu merujuk pada pertemuan antarnegara.
“Bilateral itu tergantung konteks. Orang bernegosiasi misalnya antara pelaku bisnis kalau misalnya bernegosiasinya secara bilateral, ya antar dua pihak. Tapi kalau misalnya negosiasi antardua negara itu antardua negara,” kata Hikmahanto.
Merujuk pada kicauan di akun medsos Jokowi, Hikmahanto menilai sang presiden mengutarakan itu sebagai bagian dari pertemuan dengan Presiden FIFA sebagai kepala yang membawahi organisasi-organisasi sepak bola sedunia.
“Konteks yang sekarang ini kan Pak Jokowi cerita bahwa dia bertemu dengan sebuah organisasi, tapi bukan organisasi internasional nih, organisasi persepakbolaan. Ya sudah dia mengatakan ini pertemuan saya dengan organisasinya saja. Jadi ya wajar-wajar saja. Bilateral itu nggak harus merujuk pada pertemuan antarnegara. Harus dilihat konteksnya,” kata dia.
Fahri saat dikonfirmasi ulang hanya memberikan balasan singkat soal maksud sindiran bilateral dirinya kepada Jokowi tersebut.
“Poin saya bukan soal bilateralnya, tapi bahwa presiden enggak boleh salah,” ujar Fahri, Senin.
No comments:
Post a Comment