Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Syeikh Mohammed Al-Issa menyebut, bahwa dialog adalah kunci dalam upaya memerangi Islamofobia. Menurutnya, banyak dari mereka menanamkan kebencian terhadap umat Islam tanpa alasan.
“Mungkin sulit, tetapi diskusi adalah kunci dan memiliki hasil yang bermanfaat,” ujarnya dalam Forum Media Saudi di Riyadh, seperti dilansir Arab News.
“Sebagai organisasi Muslim dan Islam, kita harus mengklarifikasi gambaran Islam dan Muslim yang sebenarnya,” sambung Syeikh Al-Issa.
Dijelaskan lebih jauh, kampanye negatif melawan Islam dipimpin oleh kelompok kanan.
Al-Issa mengatakan, beberapa orang sayap kanan menentang Islam karena apa yang mereka dengar atau lihat. Orang-orang ini, menurut dia, jauh lebih mudah untuk berdiskusi daripada dengan mereka yang tidak memiliki alasan untuk prasangka mereka dan mereka ditemukan di banyak negara Eropa.
“Kami memiliki sesi dengan orang-orang yang membenci Islam, tetapi sekarang kami memanggil mereka teman baik, setelah transparansi kami dan diskusi dengan mereka. Oleh karena itu, diskusi adalah penting,” ungkapnya.
Ia menambahkan, setidaknya orang-orang sayap kanan yang menghormati Muslim dan tinggal berdampingan bersama mereka. Tetapi, orang-orang ini juga khawatir tentang hasil dari perubahan imigrasi dan demografis.
Dia menyebut, satu masalah yang menyebabkan kesulitan dalam hal koeksistensi adalah bahwa beberapa hukum Islam tidak berlaku di negara-negara mayoritas Muslim.
“Kami mendesak semua orang yang tinggal di suatu negara untuk menghormati hukum, budaya, dan konstitusinya,” kata dia.
Dia pun menilai, bahwa media memainkan peran penting dalam mempromosikan Islamofobia, seperti halnya film. Tapi, di sisi lain, media juga memainkan peran penting dalam upaya melawan Islamofobia, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat.
No comments:
Post a Comment