Hal tersebut ia sampaikan mengingat maraknya para penolak yang menilai rancangan kebijakan itu berdasar emosi massa belaka. Mereka hanya tak mampu menggali dampak positif di baliknya bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.
“Kita harus memandangnya jernih, dampak positifnya apa. Apakah orang yang mendapatkan positifnya lebih banyak atau tidak. Kalau masih banyak orang yang mendapatkan dampak positifnya, sebaiknya kebijakan ini diambil saja,” kata Wahyu sebagaimana dilansir JPNN (13/3).
Alumnus Universiti Kebangsaan Malaysia ini pun menjelaskan bagaimana RUU Cipta Kerja mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang hari ini stagnan.
“Dalam rancangan itu, kan, prinsipnya untuk mendorong investasi?”
Ia lalu menjelaskan pula niat pemerintah yang hanya ingin mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat melalui peningkatan investasi, yang secara langsung akan berimbas kepada penciptaan lapangan pekerjaan.
“Kalau saya baca draftnya itu, pemerintah berkeinginan untuk bagaimana meningkatkan investasi. Makanya kemudian tujuannya adalah menciptakan lapangan pekerjaan.”
No comments:
Post a Comment