RI-Malaysia-Brunei Segera Keluarkan Penyataan Sikap soal Palestina - Stop Fitnah dan Hoax

Breaking

Sunday, May 16, 2021

RI-Malaysia-Brunei Segera Keluarkan Penyataan Sikap soal Palestina

Foto: kpcpen

Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam telah bertemu membahas situasi di Palestina. Ketiga negara tersebut segera menyampaikan sikap bersama.

"Dan dapat saya sampaikan bahwa menindaklanjuti komunikasi tiga pemimpin di Asia Tenggara, yaitu Presiden RI, PM Malaysia, dan Sultan Brunei Darussalam, maka Indonesia-Malaysia-Brunei Darussalam telah sepakat untuk mengeluarkan joint statement mengenai sikap ketiga negara tersebut terhadap situasi Palestina saat ini," ucap Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam keterangannya, Minggu (16/3/2021).

Pembahasan pun telah dilakukan sampai tingkat menteri luar negeri. Retno menyebut, pernyataan akan dirilis pada malam ini.

"Dan menurut rencana, kita sudah bahas pada tingkat menteri luar negeri bahwa joint statement ini akan dikeluarkan pada malam hari ini juga. Jadi mohon teman-teman pantau melalui tweet Presiden RI dan kemungkinan kita juga akan masukkan di dalam website atau tweet Kemenlu, retweet dari apa yang nanti disampaikan Presiden RI," ujarnya.

Kemudian, Retno pun menyebut ada pertemuan luar biasa negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yaitu Extraordinary Open-ended Ministerial Meeting of the OIC Executive Committee. Pertemuan itu dihadiri oleh 16 menteri dan wakil menteri luar negeri negara OKI secara virtual untuk membahas agresi Israel di Palestina, khususnya di Al-Quds Al-Shareef atau Yerusalem dan jalur Gaza.

"Dapat saya sampaikan bahwa sebelum pertemuan OKI ini dilakukan, dalam beberapa hari terakhir ini saya melakukan banyak sekali komunikasi dengan para Menteri Luar Negeri negara lain," ujar Retno.

Negara-negara yang disebut oleh Retno antara lain; Palestina; Malaysia; Brunei Darussalam; Mesir; Yordania; Turki; Saudi Arabia; Qatar; Tunisia; Vietnam; India; Norwegia; Inggris; dan HRVP (High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy) Uni Eropa.

Menurut Retno, setiap negara mengkhawatirkan kondisi di Palestina akhir-akhir ini. Setiap negara perlu berupaya untuk menghentikan kekerasan di wilayah tersebut.

"Di dalam pembicaraan tersebut atau di dalam komunikasi tersebut, kita semua mengkhawatirkan situasi yang berkembang di Palestina saat ini. Saya selalu menekankan pentingnya setiap dari kita menggunakan pengaruh masing-masing agar kekerasan dapat dihentikan, upaya de-eskalasi dilakukan, dan gencatan senjata dapat segera dilakukan," katanya.

"Dalam komunikasi tersebut, kita juga bertukar pikiran mengenai berbagai forum dan mekanisme internasional yang dapat kita pakai untuk membantu Palestina dan meredakan situasi ketegangan saat ini," ujar Retno.(aik/gbr)
Sumber: detik.com

No comments:

Post a Comment